Quantcast
Channel: Jasa Lukis Dinding 3D, Jasa Lukis Dinding Cafe, Jasa Lukis Dinding Murah
Viewing all articles
Browse latest Browse all 132

Lukis Dinding Kamar Bayi dapat Merangsang kecerdasannya

$
0
0
Untuk melatih Kecerdasan Spatial Anak kita tidak perlu menunggu sampai ia masuk Taman Kanak-kanak terlebih dahulu. Sejak Usia dini sekalipun kita bisa melatih kecerdasan Spatialnya dengan memperkenalkan ia terhadap dunia seni. Caranya sangatlah banyak diantaranya melalui lukisan-lukisan yang menghiasi ruangan disekitar ia tinggal. Karena kita tahu melihat adalah jendela kita termasuk bayi kita untuk melihat alam semesta. Dengan melihat ia mulai berinteraksi dengan dunia luar.

Namun kita harus ingat pemilihan tema lukisan juga sangat berpengaruh terhadap diri seorang bayi anda, untuk itu carilah tema-tema yang sejuk dan teduh dipandang seperti tema natural, pemandangan yang didalamnya ada hewan dan tumbuhan sertakan pula tokoh-tokoh kartun yang dapat menginspirasi ia dikemudian hari seperti tokoh pilot, polisi dll..

Disamping lukisan, mainan juga sama baiknya dengan lukisan namun mainan lebih kepada mengaktifkan kecerdasan motorik bayi anda, ada seorang pesikolog menyampaikan argumentnya.
“Pendidikan sebaiknya dilakukan sejak Usia Dini. Boleh saja memberikan bayi kertas untuk dimain-mainkan selama kita awasi. Dari situ dia belajar memegang,” ungkap psikolog Aminfainstitute Lembaga Riset dan Konsultan Edukasi Berbasis Brain Nased and Holistic (Pendidikan Ramah Otak) itu.

Nah dengan Bermain pula dapat menggerakkan kecerdasan kinetik seorang anak, dia bisa merasa senang, tenang dan nyaman dengan mainan yang disukainya.

Namun begitu Setiap anak merupakan pribadi yang berbeda. Mereka memiliki kecerdasan spatial(mengkonsepkan dialam fikir), kecerdasan gerak(bodily kinestetik) bakat, dan kecerdasan motorik halus yang tidak sama.
Perbedaan ini dipengaruhi oleh multiple intelligence (gaya belajar) anak dan stimulasi yang didapatkannya, terutama pada masa pertama pertumbuhan atau yang lebih dikenal dengan goldenage.

Jadi dengan mengaktifkan beberapa kecerdasan tadi Di usia 5–12 tahun, imajinasi anak-anak kita sudah mulai berkembang dan anak-anak kita sudah mulai mengerti dan bisa memanfa'atkan beberapa kecerdasannya untuk beradaptasi dengan lingkugannya serta ketika memasuki masa sekolah dijadikannya kegiatan menulis atau menggambar sebagai bagian dari aktivitasnya. Ya, pada masa ini justru mereka harus semakin sering menggambar. Ruang kreativitas ini adalah kecerdasan yang lebih baik dibanding menghitung dan menghafal. Jadi, anak-anak lebih bisa memahami pelajaran mereka di sekolah.

Menggambar bukan hanya bentuk mengekspresikan diri. Lebih dari itu, menggambar adalah aktivitas intelektual, cara untuk memahami dunia, mengeluarkan pikiran dan gagasan anak,” kata Eileen Adams, seorang pendidik yang aktif dalam kampanye menggambar, dilansir dari guardian.co.uk.

“Visualisasi lewat menggambar yang dilakukan anak amat vital bagi pemahaman mereka pada masa mendatang, misalnya untuk pelajaran geografi atau matematika. Mereka mengembangkan kemampuan membuat peta dan simbol-simbol lewat gambar,” sambungnya.

Bagi orang tua dengan anak yang suka menggambar, siap-siap saja tembok rumah menjadi sasaran mereka menuangkan kreasinya.

Meskipun Anda sudah menyiapkan kertas kosong atau buku gambar, tapi tetap saja anak lebih suka mengincar dinding sebagai pelampiasan imajinasi mereka. Mengapa demikian? Sebab, saat menggambar di dinding, mereka merasa ikut terlibat di dalam kisah yang mereka gambarkan.

“Melalui bidang yang lebih luas, mereka lebih bebas menggambar dan masuk ke dalamnya,” ujar Amin.

Rasa terlibat dalam dunia di dalam gambar itu tidak akan didapat ketika anak menggambar di bidang kertas. Selain itu, menggambar di dinding memberi posisi yang lebih nyaman karena memungkinkan kontrol tangan dan mata yang lebih baik. Dengan cara ini, menggambar menjadi jauh lebih menyenangkan bagi si kecil.

Namun, di samping menggambar, saraf motorik halus juga bisa dilatih melalui kegiatan menyusun balok, memasukkan benda ke dalam lubang, membuat garis, melipat dan merobek kertas, atau mewarnai. Semua aktivitas ini dapat mengeksplorasi kreativitas anak-anak, merangsang motoriknya, dan fungsi kerja otak dalam belajar karena otak dan otot merupakan hal yang saling sinergis.




Viewing all articles
Browse latest Browse all 132